16 November 2011

Episode 12: Sapi dan beberapa butir biji coklat


Selamat pagi.

Sapi menemukan kisah baik dan bagus di balik enaknya coklat dari pohonya.

Tak heran jika setiap orang menyukai coklat. Bentuknya indah, rasanya manis, enak dan dapat menenangkan.

Sapi pun rupanya baru tahu kelebihan coklat. Dia tak ayal kembali menuai cerita bagus dari balik keindahan dan enaknya coklat. Kali ini kita belajar dari sapi bagaimana melihat indahnya coklat dan enaknya rasa coklat menurut dia.


Ketika itu sapi diajak pergi oleh paman peternak ayam sebelah rumah. Sapi kebetulan tidak ada kerjaan. Hidupnya memang tidak ada kerjaan. Selain memberi susu apalagi? Paling mmeberi petuah dan nasihat.

Sapi senang memang memberi petuah bagi para hewan yang sedang galau. Banyak yang datang kepadanya, namun seperti kebiasaan. Mereka menghilang di kala, ke gundahaanya hilang di telan kesenangan dunia.

tak apalah, sapi sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu.

Sekarang, sapi duduk diatas sebuah mobil tua yang membawanya kesebuah kebun di belakang bukit Norwich. Kebun luas milik saudagar mesin cuci itu memiliki banyak jenis tanaman bermutu.

Apple merah khas amerika dia punya, jeruk yang di pesan khusus oleh sariNutri di Indonesia, bahkan di belakang ada kebun coklat yang katanya terkenal di Swiss.

Sapi diturunkan di kebun coklat, sementara para ayam masih di bawa ke kebun apple. Peternak ayam ingin bertemu saudagar mesin cuci yang rumahnya terletak di selatan kebun jeruk.

Sapi melihat kebun coklat yang luas, awan sejuk dan suasana pegunungan menambah indahnya pesona kebun milik saudagar mesin cuci ini. 

Kabut menemani sapi yang sedikit kedinginan ini mengelilingi kebun coklat. Sendirian. Kasian.

Coklat di kebun ini berbeda dengan coklat yang ada dunia kalian. Coklat disini bentuknya aneh dan bisa di makan. 

Bentuknya indah, aromanya wangi, bersih karena tidak sembarangan orang dan hewan bisa masuk.

tempatnya terjaga dari debu dan asap. Tak heran di tempat ini banyak perusahaan coklat mengambil coklat dari sini.

Coklat, sebuah refleksi terhadap orang orang yang cantik, ganteng dan di puja. 

Menjaga selalu kecantikan, kegantenganya. agar selalu terus cantik dan ganteng.

Sapi pernah jatuh cinta dengan coklat yang unik. Bahkan sudah lama suka dengan coklat itu. Lucunya coklat itu hanya bisa memberi harapan yang lucu buat sapi. Sapi harusnya paham. Coklat itu hanya bisa di makan oleh mereka yang makan coklat. Sapi kan makan rumput.

Coklat itu sendiri tidak bisa tidak bersama sapi.Tapi itu dulu. Sekarang coklat itu sudah bersama coklat lain. teman lamanya. Katanya coklat itu yang dia cari. Sapi sih hanya bisa tertawa.

Padahal coklat itu sering bercerita banyak kepada sapi. Tapi sekarang coklat itu pergi. sudah hampir dua minggu sapi tidak di beri kabar oleh coklat. Mungkin sapi sudah paham, sapi di jauhi oleh sicoklat ini.

Coklat memang manis, bentuknya selalu  indah, selalu menyenangkan, aromanya selalu wangi. Tapi tidak semua yang seperti coklat itu bisa kita miliki. Kita selalu dan seharusnya bisa tersadar. Batas apa yang kita miliki.

Sapi makan rumput dan tidak makan coklat. Coklat pun di makan orang, bukan di makan sapi.

Seharusnya aku pun bisa mencerna itu semua dengan baik dengan cara sapi berpikir.

Tapi biarlah itu menjadi sejarah, karena sapi bukanlah makhluk bodoh yang mau giginya sakit karena terlalu banyak makan coklat atau nanti bakal menjadi gemuk karena lemak yang di hasilkan coklat.

Kali ini sapi bertemu dengan sapi lain yang memang teman lamnya juga. Sapi ini mirip kodok. atau itu kodok. Sapi jatuh cinta dengan kodok. Kodok ini seumuran dengan sapi.

Buat sapi, jika memang cerita dengan coklat seperti ini, maka sapi akan cari yang lain. Toh buat apa menunggu seseorang yang hanya bisa mengambil susu dari sapi tanpa perduli dengan si sapi nya?Sapi sekarang kembali berharap dengan kodok. entahlah cerita apalagi yang akan dibuat sapi. Kodok itu cantik. Imut dan .. ah, lebih indah sebetulnya dari coklat. Tapi semua orang pasti buta kan akan cinta?

Let we see... :)

To be Continued...
Next, tunggu Episode selanjutnya yah. Kalo yang suka, komen ya. :)
Follow twitter gue di @issaDRT

Selamat Pagi!

No comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar mu, nanti di kunjungi balik kok :)